Ilustrasi
Rencana produsen film Hollywood berhenti mengedarkan film ke Indonesia dipastikan memukul industri film nasional. Blitz Megaplex, salah satu exhibitor atau pemasang film, bakal merasakan dampak penghentian itu.
"Jika itu terjadi, maka akan berdampak buruk pada perfilman nasional. Blitz akan terkena dampak," kata Head of Marketing Blitz Megaplex Dian Sunardi saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 19 Februari 2011.
Sebagaimana ramai dberitakan bahwa Hollywood mengancam akan menghentikan pasokan film ke Indonesia karena mereka tidak setuju dengan bea masuk retribusi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Saat ini, kata Dian, film Hollywood menguasai pemutaran film di Blitz Megaplex. "Masih sekitar 50- 60 persen dibanding film lainnya. Tergantung musimnya," kata Dian.
Film-film Hollywood bisanya lebih banyak beredar di musim liburan pada bulan Juni, Juli, Desember hingga tahun baru. "Musim liburan ini disebut summer blockbuster," katanya.
Pada musim biasa- bukan liburan-pasokan film Hollywood sekitar 50 persen. "Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika pasokan dihentikan," katanya.
Dian meminta agar importir dan pemerintah bisa mencari jalan keluar atas persoalan ini. Blitz sendiri, kata Dian, hingga kini belum mendapat kabar langsung dari distributor film terkait penghentian pasokan film Hollywood.
Sebelumnya, ketika dikonfirmasi Direktur Jenderal Bea Cukai, Thomas Sugijata, menyatakan kebijakan mengenai aturan bea masuk ditentukan oleh Tim Tarif di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
Dirjen BKF, Bambang Brodjonegoro mengatakan bea cukai akan bertemu dengan ketua Asosiasi Importir Film, untuk menjelaskan pengertian bea masuk film tersebut. Namun Bambang berharap akan tercapai saling pengertian antara importir dan pemerintah. Dia menduga importir belum memahami bagaimana teknis bea masuk tersebut."Teknis bea masuk yang mungkin yang belum dipahami importir, kita tunggu ya perkembangannya, jangan membuat spekulasi,” kata dia.
SUMBER
No comments:
Post a Comment